Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, yang dengan rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa berkumpul di sini tanpa suatu halangan apapun. Solawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, dan tak lupa kepada kita semua selaku umatnya yang taat akan ajarannya. Amin. Amin. Ya Robbal Alamin.
Ibu dosen yang saya hormati dan rekan-rekan sekalian yang saya banggakan. Berdirinya saya di sini akan menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka memperingati dan menyemarakan “Hari Ibu”.
Hadirin sekalian yang saya hormati dan saya banggakan,
Ibu adalah sosok malaikat yang tak bersayap, mereka rela mengorbankan segalanya untuk anak-anaknya. Bahkan seorang ibu dalam hidupnya tak jarang membuat kebohongan, contohnya saja saat makan, jika makanan kurang Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “cepatlah makan, ibu tidak lapar”. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, “ibu tidak suka daging, makanlah nak”. Tengah malam saat Ia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata, “istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk”. Saat anaknya sudah tamat sekolah, bekerja dan mengirimkan uang untuk ibunya, Ia berkata, “simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang”. Saat anaknya sudah sukses dan menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana”. Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bias tersenyum sambil berkata, “jangan menangis, ibu tidak apa-apa”. Subhanallah, tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tetapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.
Hadirin sekalian yang saya hormati dan saya banggakan,
Dihari ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, tepatnya hari ini diharapkan semua anak di dunia bisa menghargai setiap pengorbanan dan kebohongan seorang ibu, karena beliaulah malaikat yang dikirim Allah untuk menjaga kita. Tanpa mereka mungkin kita tidak akan ada di dunia ini. Tepuk tangan untuk para ibu dan para calon ibu di seluruh dunia.
Hadirin sekalian yang saya hormati dan saya banggakan,
Demikian sambutan dari saya, mohon maaf jika ada tutur kata saya yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian. Akhir kata saya ucapkan,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Terbaru 2012
Sekolah